Rumah minimalis 2 lantai menjadi primadona bagi para pembeli rumah baru. Selain dengan banyaknya jumlah ruangan, rumah minimalis 2 lantai pun terkesan lebih mewah dibandingkan rumah minimalis dengan 1 lantai. Siapapun pasti menginginkan rumah yang luas dan mewah demi kenyamanan, terlebih untuk kebaikan perkembangan anak. Maka, rumah minimalis 2 lantai bisa menjadi pilihan tepat bagi para pembeli rumah.
Meski begitu, harga rumah minimalis 2 lantai pastilah tergolong mahal. Selain membutuhkan kuantitas bahan bangunan yang lebih banyak, bangunan tipe ini memerlukan banyak elemen berkualitas agar keamanannya terjaga. Perlu perhitungan yang tepat sebelum memutuskan untuk membeli rumah minimalis 2 lantai. Selain untuk menyesuaikan dengan kondisi keuangan, merinci biaya juga bisa menghindarkan dari penipuan. Jangan sampai pembangunan rumah terhenti di tengah jalan sebelum rampung akibat kesalahan dalam mengalkulasi biaya.
Hal pertama yang harus dilakukan dalam merinci biaya rumah minimalis 2 lantai adalah dengan menghitung luas lahan. Sesuaikan kondisi keuangan dengan luas tanah yang akan Anda beli. Jangan sampai Anda harus mengeluarkan uang lebih guna membeli tanah dengan luas yang tidak terpakai. Namun, jangan sampai juga lahan terlalu sempit sehingga kelak rumah tidak memiliki halaman.
Perhatikan juga lokasi tempat Anda akan membangun rumah minimalis 2 lantai. Apabila lokasinya berada di tepian jalan besar, maka harga rumah akan lebih mahal dibandingkan lokasi yang sedikit menjauh dari jalanan.

Kedua, perhatikan rincian biaya yang diberikan oleh pengembang. Sebagai contoh, rumah minimalis 2 lantai dengan luas 15×6 saja rata-rata ditaksir dengan harga Rp160 juta. Harga tersebut adalah harga yang diberikan oleh pengembang. Meskipun terdengar fantastis, harga tersebut sudah mencakup berbagai elemen bangunan yang penting, misalkan baja ringan, yang sangat diperlukan dalam membangun rumah minimalis 2 lantai. Harga tersebut juga, sudah termasuk berbagai rupa kebutuhan rumah, misalkan bathtub, keramik, kitchen set, dan lainnya. Anda bisa menyiasati dengan mengurangi harga dari berbagai benda-benda tersebut. Misalkan, menghilangkan bathtub, mengganti keramik dengan harga yang lebih murah, dan seterusnya.
Setelah Anda rinci mengenai spek bangunan dan lahan untuk rumah 2 tingkat, Anda perlu merinci pula biaya tukang dalam proses pembangunan. Alih-alih menggunakan tukang yang murah, Anda justru harus merekrut tukang dan pemborong yang profesional. Meskipun harganya lebih mahal, namun resiko gagal dan membuang bahan bangunan lebih kecil. Anda perlu meneliti lebih dalam track record pemborong dan tukang yang akan membangun rumah Anda.
Selain itu, rinci dengan baik desain dan denah rumah minimalis 2 lantai yang akan dibuat. Jangan sampai, terjadi banyak perubahan ketika proses pembangunan berlangsung. Hal tersebut bisa membuat biaya pembangunan membengkak akibat banyaknya bahan yang terbuang.
Dengan merinci dan teliti ketika hendak membangun rumah minimalis 2 lantai, maka Anda akan banyak menekan biaya pembangunan. Sehingga, rumah idaman Anda bisa selesai sesuai dengan keinginan dengan biaya yang tidak mencekik.